Wednesday, February 25, 2015

alat ukur waktu, panjang, dan berat

ALAT PENGUKURAN WAKTU, PANJANG, BERAT, BAKU DAN TIDAK BAKU SERTA PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

‘’ Tugas ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah Matematika 3 ”



                 Disusun oleh:
          Ma’rifatul Sholihah    (210613097)


  Dosen pengampu:
Kurnia Hidayanti, M. Pd.


JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
Tahun Akademik 2015





" ALAT PENGUKURAN WAKTU, PANJANG, BERAT, BAKU, TIDAK BAKU, DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI "

A.     Macam-macam Alat Ukur Sesuai dengan Fungsinya
Kita sering menjumpai berbagai alat ukur yang beragam jenis serta fungsinya. Kita harus menggunakan alat ukur sesuai dengan kebutuhan serta permasalahannya. Misalnya, penjahit akan mengukur badan seseorang. Maka penjahit tersebut akan menggunakan roll meter untuk mengukur badan seseorang tersebut. Selain itu, kita juga harus mengetahui cara guna pengukuran yang tepat. Hal inilah yang sangat penting diperhatikan dalam menggunakan alat ukur sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
Berikut penjelasan tentang macam-macam alat ukur:

11) Alat Ukur Waktu
Alat ukur waktu yang sering kita gunakan adalah jam. Jam juga memiliki banyak jenis dan bentuknya. Akan tetapi, kita juga bisa menggunakan alat ukur waktu dengan kalender serta alat ukur waktu lainnya.  
a.    Jam Weker
        Jam weker merupakan jenis dari jam yang digunakan untuk mengukur waktu kita dalam kegiatan sehari-hari. Biasanya kita sering menggunakannya untuk membangunkan tidur ketika kita hendak memulai aktifitas pada pagi hari. cara kerjanya adalah kita menyetel alarm pada jam weker. Lalu ketika jam tersebut telah tepat maka dengan sendirinya jam weker akan berdering dan bergetar keras.

 

b.   Jam Tangan

Jenis jam selanjutnya adalah jam tangan. Setiap orang pasti sering menggunakan jam ini pada tangan. Jam ini digunakan manusia untuk melihat dan mengukur waktu.






c.    Jam Dinding
      Sesuai namanya jam ini terletak di dinding rumah atau bangunan lainnya. Komposisi jam ini hampir semua sama, yaitu terdiri dari satuan jam, menit, serta detik untuk mengukur waktu.






d.   Jam Pasir

      Jam pasir merupakan alat ukur waktu kuno yng digunakan pada masyarakat  zaman dahulu. Terdapat 2 tabung kecil yang mana pada tabung atas berisi pasir penuh. Lama-kelamaan pasir tersebut akan turun. Ketika semua pasir berpindah ke bawah menandakan waktu satu jam.     




  
e.    Stopwatch
      Stopwatch berbentuk bulat yang mana di dalamnya ada satuan menit, detik, dan jam. Biasanya digunakan untuk pelatih lari. Pelari menggunakan alat ini untuk mengukur kecepatan larinya.






f.     Calender (Penanggalan)
Sistem penanggalan adalah alat ukur waktu untuk jangka waktu yang relatif lama. Mulai dari hari, bulan, tahun, abad, hingga milinium.

22) Alat Ukur Panjang
Pada umumnya, kita menggunakan alat ukur panjang berupa meteran. Meteran mempunyai banyak jenis, mulai dari roll meter, roll gulung, meteran sudut, dan lain sebagainya. Namun terdapat alat ukur panjang lainnya.
a.    Roll Meter

      Roll meter digunakan tukang kayu dan tukang    bangunan untuk mengukur panjang bangunan. Cara penggunaanya adalah ditarik. Roll meter berbentuk pita panjang yang dapat digulung. Satuan ukurannya adalah centimeter/cm dan inchi.



b.   Roll Gulung
   
   Pada umumnya roll gulung banyak digunakan para penjahit baju untuk mengukur badan seseorang. Satuan ukurannya adalah cm.




c.    Penggaris

      Penggaris adalah macam alat ukur panjang yang paling populer. Ada banyak jenis penggaris seperti penggaris siku, penggaris biasa, penggaris untuk tukang, dll. Satuan penggaris yaitu cm (ketelitian 1mm) atau inchi tapi tidak menutup kemungkinan dengan satuan yang lain tergantung penggunaanya.

d.   Jangka Sorong


      Alat ukur panjang ini memiliki ketelitian 0,1 mm. Bentuknya seperti kunci inggris. Semakin lebar benda yang diukur semakin panjang pula ukurannya. Begitu juga sebaliknya.


e.    Mikrometer Sekrup


          Alat ukur panjang ini lebih presisi lagi. Tingkat ketelitian hingga 0,01 mm. Alat ukur ini berbanding terbalik bentuknya dengan jangka sorong. Tetapi, cara penggunaannya hampir sama dengan jangka sorong.





33)   Alat Ukur Berat
Mayoritas kita mengukur berat atau massa suatu barang dan benda menggunakan alat timbangan. Timbangan memiliki banyak jenis, seperti timbangan duduk, timbangan bayi, timbangan gantung, dan lain sebagainya. Selain itu juga dapat menggunakan neraca.
a.    Timbangan Badan atau Timbangan Kamar Mandi

      Timbangan kamar mandi adalah sebutan timbangan badan yang sering kita pakai dengan berdiri di atasnya. Biasanya maksimal timbangan ini adalah 150-180 kilogram.


b.   Timbangan Bayi


      Alat ukur berat ini persis dengan timbangan badan. Akan tetapi alat ini khusus untuk menimbang bayi. Perbedaannya, jika timbangan badan terdapat jarum yang menunjukkan angka, timbangan bayi muncul angka secara otomatis.



c.    Timbangan Digital
  
      Alat ini bersifat otomatis dalam memperlihatkan berat benda yang sedang ditimbang. Kita tinggal menaruh benda, lalu berat benda akan tampak dengan sendirinya.





d.   Timbangan Duduk

            Kita hanya menaruh barang yang akan ditimbang. Lalu kita geser alat ukur(yang terbuat dari kuningan) sesuai dengan berat barang. Jika berat benda lebih, kita tinggal menaruh anak timbangan pada piring yang sesuai dengan berat benda.





e.    Timbangan Pasar

      Banyak digunakan para pedagang di pasar. Kita tinggal melihat apakah berat benda sudah seimbang dengan jumlah anak timbangan atau belum. Jika sudah seimbang berarti itulah berat benda yang benar.





f.     Timbangan Gantung

      Caranya, gantunglah barang yang akan ditimbang pada kail ujung timbangan. Dan lihatlah berat barang pada timbangan. Ukurannya adalah kg.






g.    Neraca Dua Lengan

      Alat ukur massa ini mempunyai ketelitian yang lebih dibandingkan dengan timbangan pasar. Disebut dua lengan karena terdiri dari dua lengan utama, demikian juga berlaku untuk penyebutan tiga lengan. Neraca tiga lengan lebih presisi dari neraca dua lengan. Ada juga neraca satu lengan.



B.     Alat Ukur Baku dan Tidak Baku
Ukuran baku adalah ukuran yang telah disepakati semua orang dan memiliki hasil yang tetap/baku. Ukuran baku akan selalu sama besar walaupun berbeda orang yang mengukurnya. Contoh ukuran baku adalah penggaris dengan ukuran cm ataupun m. sedangkan ukuran tidak baku adalah alat ukur yang tidak memiliki ukuran dan hasil yang tidak tetap/baku. Contoh, pengukuran benda menggunakan jengkal (pengukuran didasarkan pada jarak paling panjang antara ujung jempol dengan ujung kelingking), hasta (didasarkan pada ukuran sepanjang lengan bawah dari siku sampai jari tengah), depa (didasarkan pada ukuran sepanjang dua belah tangan), kaki (berdasarkan ukuran panjang sebuah  kaki), digit (berdasarkan lebar sebuah jari), tali, dan lain sebagainya. Perhatikan gambar di bawah ini! (contoh alat ukur tidak baku).

Contoh alat ukur tidak baku lainnya adalah sinar matahari yang dipakai untuk patokan waktu pagi, sore, dan malam. Untuk mengukur berat bisa membandingkan berat benda dengan cara mengangkat kedua benda. Kita tidak tahu jumlah kg beratnya, tapi kita bisa menaksir berat benda itu, dan lain sebagainya.

C.     Penerapan Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari-hari




§  Contoh gambar pengukuran dengan alat ukur baku

Penggunaan alat ukur harus sesuai antara jenis alat ukur serta manfaatnya. Pada gambar di atas, dapat kita lihat bahwa pedagang ikan di pasar menggunakan jenis alat ukur berat berupa timbangan pasar. Ini sudah sesuai dengan manfaatnya. Selain itu, pada gambar selanjutnya tampak anak kecil yang sedang mengukur tinggi/panjang badan dengan penggaris. Hal ini sangat benar karena sudah pas dengan jenis alat ukurnya.

 
 §  Contoh gambar pengukuran dengan alat ukur tidak baku

Kita juga bisa menggunakan jengkal untuk mengukur panjang meja. Selain dengan jengkal kita juga bisa menggunakan bolpoin dan benda lainnya untuk mengukur meja tersebut.


Contoh Soal: 

1.    Hari Minggu Bayu pergi ke perpustakaan daerah. Ia berangkat pukul 8 pagi. Bayu pulang ke rumah pada pukul 12 siang. Berapa lamakah Bayu di perpustakaan?
§  Pembahasan: berangkat pukul 8 pagi dan pulang pukul 12 siang. Jadi lama di perpustakaan adalah 12-8= 4 jam.

2.    Hitunglah berapa lama kalian mandi, gosok gigi, dan keramas? Mana yang lebih lama?
§  Pembahasan: mandi = 7 menit, gosok gigi = 3 menit, keramas = 5 menit. Jadi, yang lebih lama adalah mandi.

3.    Ukurlah panjang bolpoin dan buku dengan penggaris. Berapa cm kah panjang kedua benda tersebut. Dan mana yang lebih panjang?
§  Pembahasan: bolpoin = 13,5 cm dan buku = 23 cm. Jadi, buku lebih panjang dari pada bolpoin.

4.    Ani membeli pita sepanjang 5 m dan Tina membeli pita 3000 mm. Mana yang lebih panjang? Berapa m selisihnya?
§  Pembahasan: Ani = 5 m. Tina = 3000 mm = 3 m.
 Jadi, Pita Ani lebih panjang dari pada pita Tina. Selisihnya 5 – 3 = 2 m.

5.    Ibu membeli 1 0ns cabe merah dan 500 gram bawang putih. Manakah yang lebih berat antara cabe dengan bawang putih?
§  Pembahasan: bawang putih  lebih berat dari pada cabe merah. karena I ons = 100 gram. Jadi cabe merah = 100 gram.

6.    Ambilah kursi plastik dengan kursi kayu. Letakkan kursi plastik di sebelah tangan kiri dan kursi kayu di sebelah tangan kanan. Mana yang lebih berat?
§  Pembahasan: kursi kayu lebih berat dari pada kursi plastik.
7.    Amati benda-benda di bawah ini! Ukurlah dan tulis hasilnya pada tabel!
NO
Nama Benda

Panjang (cm)
Panjang (jengkal)
1
Buku

......
……
2
Bolpoin

…..
…..

§  Pembahasan:
NO
Nama Benda
Panjang (cm)
Panjang (jengkal)
1
Buku
30 cm
2 jengkal tangan
2
Bolpoin
15 cm
1 jengkal tangan

8.    Isilah table berikut ini!
NO
Nama Benda
Panjang (cm)
Panjang (bolpoin)
1
Laptop
……
……
2
Kotak Pensil
……
……

§  Pembahasan:
NO
Nama Benda
Panjang (cm)
Panjang (bolpoin)
1
Laptop
33 cm
3 panjang bolpoin
2
Kotak Pensil
19 cm
2 panjang bolpoin






RANGKUMAN

1.  Memilih jenis alat ukur dan fungsinya adalah hal penting dalam pengukuran suatu benda.
2. Alat ukur waktu berupa jam weker, jam tangan, jam dinding, jam pasir, stopwatch, kalender, dan lain    sebagainya.
3. Alat ukur panjang berupa roll meter, roll gulung, penggaris, jangka sorong, micrometer sekrup, dan lain sebagainya.
4.  Alat ukur berat berupa timbangan badan, timbangan bayi, timbangan digital, timbangan duduk, timbangan pasar, timbangan gantung, neraca satu lengan, neraca dua lengan, dan lain sebagainya.
5.  Alat ukur baku mempunyai ukuran satuan yang bersifat tetap dan telah disepakati. Contohnya, penggaris. Sedangkan alat ukur tidak baku hasil pengukuran setiap orang pasti berbeda dan tidak bersifat tetap. Contohnya, jengkal.
6. Contoh penerapan alat ukur dalam kehidupan sehari-hari adalah mengukur benda dengan jengkal (tidak baku) dan menimbang bobot ikan yang akan dibeli/dijual (baku).









DAFTAR PUSTAKA

Dkk, Setyawati, Maunah. Modul Matematika 3 Lapis PGMI. Surabaya: Aprinta, 2009.

Dkk, Simanjuntak, Lisnawaty. Metode Mengajar Matematika 2. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993.

Soenarjo, RJ. Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas 5. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Dkk, Purnomosidi. Matematika 2 untuk SD dan MI Kelas 2. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

http://Metsadnyana. Blogspot. Com/ 2014/ 02/ Matematika pengukuran baku dan tidak baku/html. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2014.

http://Rumus Hitung. Com. / 2013/ 06/ 23/ Macam-macam-alat ukur-dan-kegunaannya/html. Diakses pada tanggal 24 Februari 2015.