ALAT
PENGUKURAN WAKTU, PANJANG, BERAT, BAKU DAN TIDAK BAKU SERTA PENERAPANNYA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
‘’ Tugas ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah
Matematika 3 ”
Disusun oleh:
Ma’rifatul
Sholihah (210613097)
Dosen
pengampu:
Kurnia Hidayanti, M.
Pd.
JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI PONOROGO
Tahun
Akademik 2015
" ALAT PENGUKURAN WAKTU, PANJANG,
BERAT, BAKU, TIDAK BAKU, DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI "
A.
Macam-macam
Alat Ukur Sesuai dengan Fungsinya
Kita
sering menjumpai berbagai alat ukur yang beragam jenis serta fungsinya. Kita
harus menggunakan alat ukur sesuai dengan kebutuhan serta permasalahannya.
Misalnya, penjahit akan mengukur badan seseorang. Maka penjahit tersebut akan
menggunakan roll meter untuk mengukur badan seseorang tersebut. Selain itu,
kita juga harus mengetahui cara guna pengukuran yang tepat. Hal inilah yang
sangat penting diperhatikan dalam menggunakan alat ukur sesuai dengan fungsi
dan kegunaannya.
Berikut
penjelasan tentang macam-macam alat ukur:
11) Alat
Ukur Waktu
Alat ukur waktu yang sering kita gunakan adalah jam.
Jam juga memiliki banyak jenis dan bentuknya. Akan tetapi, kita juga bisa
menggunakan alat ukur waktu dengan kalender serta alat ukur waktu lainnya.
a.
Jam
Weker
Jam weker merupakan
jenis dari jam yang digunakan untuk mengukur waktu kita dalam kegiatan
sehari-hari. Biasanya kita sering menggunakannya untuk membangunkan tidur
ketika kita hendak memulai aktifitas pada pagi hari. cara kerjanya adalah kita
menyetel alarm pada jam weker. Lalu ketika jam tersebut telah tepat maka dengan
sendirinya jam weker akan berdering dan bergetar keras.
b.
Jam
Tangan
Jenis
jam selanjutnya adalah jam tangan. Setiap orang pasti sering menggunakan jam
ini pada tangan. Jam ini digunakan manusia untuk melihat dan mengukur waktu.
c.
Jam
Dinding
Sesuai namanya jam ini terletak di
dinding rumah atau bangunan lainnya. Komposisi jam ini hampir semua sama, yaitu
terdiri dari satuan jam, menit, serta detik untuk mengukur waktu.
d.
Jam
Pasir
Jam pasir merupakan alat ukur waktu kuno
yng digunakan pada masyarakat zaman dahulu. Terdapat 2 tabung kecil yang mana
pada tabung atas berisi pasir penuh. Lama-kelamaan pasir tersebut akan turun.
Ketika semua pasir berpindah ke bawah menandakan waktu satu jam.
e.
Stopwatch
Stopwatch berbentuk bulat yang mana di
dalamnya ada satuan menit, detik, dan jam. Biasanya digunakan untuk pelatih
lari. Pelari menggunakan alat ini untuk mengukur kecepatan larinya.
f.
Calender
(Penanggalan)
Sistem penanggalan adalah alat ukur
waktu untuk jangka waktu yang relatif lama. Mulai dari hari, bulan, tahun,
abad, hingga milinium.
22) Alat
Ukur Panjang
Pada umumnya, kita menggunakan alat ukur panjang
berupa meteran. Meteran mempunyai banyak jenis, mulai dari roll meter, roll
gulung, meteran sudut, dan lain sebagainya. Namun terdapat alat ukur panjang
lainnya.
a.
Roll
Meter
Roll meter digunakan tukang kayu dan
tukang bangunan untuk mengukur panjang
bangunan. Cara penggunaanya adalah ditarik. Roll meter berbentuk pita panjang
yang dapat digulung. Satuan ukurannya adalah centimeter/cm dan inchi.
b.
Roll
Gulung
c.
Penggaris
Penggaris adalah macam alat ukur panjang yang
paling populer. Ada banyak jenis penggaris seperti penggaris siku, penggaris biasa,
penggaris untuk tukang, dll. Satuan penggaris yaitu cm (ketelitian 1mm) atau
inchi tapi tidak menutup kemungkinan dengan satuan yang lain tergantung
penggunaanya.
d.
Jangka Sorong
Alat ukur panjang ini memiliki ketelitian 0,1
mm. Bentuknya seperti kunci inggris. Semakin lebar benda yang diukur semakin
panjang pula ukurannya. Begitu juga sebaliknya.
e. Mikrometer
Sekrup
Alat ukur panjang ini lebih presisi lagi.
Tingkat ketelitian hingga 0,01 mm. Alat ukur ini berbanding terbalik bentuknya
dengan jangka sorong. Tetapi, cara penggunaannya hampir sama dengan jangka
sorong.
33)
Alat Ukur Berat
Mayoritas kita mengukur berat atau massa suatu
barang dan benda menggunakan alat timbangan. Timbangan memiliki banyak jenis,
seperti timbangan duduk, timbangan bayi, timbangan gantung, dan lain
sebagainya. Selain itu juga dapat menggunakan neraca.
a.
Timbangan
Badan atau Timbangan Kamar Mandi
Timbangan kamar mandi adalah sebutan timbangan
badan yang sering kita pakai dengan berdiri di atasnya. Biasanya maksimal
timbangan ini adalah 150-180 kilogram.
b.
Timbangan
Bayi
Alat ukur berat ini
persis dengan timbangan badan. Akan tetapi alat ini khusus untuk menimbang
bayi. Perbedaannya, jika timbangan badan terdapat jarum yang menunjukkan angka,
timbangan bayi muncul angka secara otomatis.
c.
Timbangan
Digital
Alat ini bersifat otomatis dalam memperlihatkan
berat benda yang sedang ditimbang. Kita tinggal menaruh benda, lalu berat benda
akan tampak dengan sendirinya.
d.
Timbangan
Duduk
Kita hanya menaruh barang yang akan
ditimbang. Lalu kita geser alat ukur(yang terbuat dari kuningan) sesuai dengan
berat barang. Jika berat benda lebih, kita tinggal menaruh anak timbangan pada
piring yang sesuai dengan berat benda.
e.
Timbangan
Pasar
Banyak digunakan para pedagang di pasar.
Kita tinggal melihat apakah berat benda sudah seimbang dengan jumlah anak
timbangan atau belum. Jika sudah seimbang berarti itulah berat benda yang
benar.
f.
Timbangan
Gantung
Caranya, gantunglah barang yang akan
ditimbang pada kail ujung timbangan. Dan lihatlah berat barang pada timbangan.
Ukurannya adalah kg.
g.
Neraca
Dua Lengan
Alat ukur massa ini mempunyai ketelitian yang
lebih dibandingkan dengan timbangan pasar. Disebut dua lengan karena terdiri
dari dua lengan utama, demikian juga berlaku untuk penyebutan tiga lengan.
Neraca tiga lengan lebih presisi dari neraca dua lengan. Ada juga neraca satu
lengan.
B.
Alat
Ukur Baku dan Tidak Baku
Ukuran baku adalah ukuran yang telah disepakati semua orang
dan memiliki hasil yang tetap/baku. Ukuran baku akan selalu sama besar walaupun
berbeda orang yang mengukurnya. Contoh ukuran baku adalah penggaris dengan
ukuran cm ataupun m. sedangkan ukuran tidak baku adalah alat ukur yang tidak
memiliki ukuran dan hasil yang tidak tetap/baku. Contoh, pengukuran benda
menggunakan jengkal (pengukuran didasarkan pada jarak paling panjang antara
ujung jempol dengan ujung kelingking), hasta (didasarkan pada ukuran sepanjang
lengan bawah dari siku sampai jari tengah), depa (didasarkan pada ukuran
sepanjang dua belah tangan), kaki (berdasarkan ukuran panjang sebuah kaki), digit (berdasarkan lebar sebuah jari),
tali, dan lain sebagainya. Perhatikan gambar di bawah ini! (contoh alat ukur
tidak baku).
Contoh alat ukur tidak baku lainnya adalah sinar matahari
yang dipakai untuk patokan waktu pagi, sore, dan malam. Untuk mengukur berat
bisa membandingkan berat benda dengan cara mengangkat kedua benda. Kita tidak
tahu jumlah kg beratnya, tapi kita bisa menaksir berat benda itu, dan lain
sebagainya.
C. Penerapan Alat Ukur dalam Kehidupan
Sehari-hari
§ Contoh
gambar pengukuran dengan alat ukur baku
Penggunaan alat
ukur harus sesuai antara jenis alat ukur serta manfaatnya. Pada gambar di atas,
dapat kita lihat bahwa pedagang ikan di pasar menggunakan jenis alat ukur berat
berupa timbangan pasar. Ini sudah sesuai dengan manfaatnya. Selain itu, pada
gambar selanjutnya tampak anak kecil yang sedang mengukur tinggi/panjang badan
dengan penggaris. Hal ini sangat benar karena sudah pas dengan jenis alat
ukurnya.
§ Contoh
gambar pengukuran dengan alat ukur tidak baku
Kita
juga bisa menggunakan jengkal untuk mengukur panjang meja. Selain dengan
jengkal kita juga bisa menggunakan bolpoin dan benda lainnya untuk mengukur
meja tersebut.
Contoh
Soal:
1.
Hari
Minggu Bayu pergi ke perpustakaan daerah. Ia berangkat pukul 8 pagi. Bayu
pulang ke rumah pada pukul 12 siang. Berapa lamakah Bayu di perpustakaan?
§ Pembahasan: berangkat pukul 8 pagi
dan pulang pukul 12 siang. Jadi lama di perpustakaan adalah 12-8= 4 jam.
2.
Hitunglah
berapa lama kalian mandi, gosok gigi, dan keramas? Mana yang lebih lama?
§ Pembahasan: mandi = 7 menit, gosok
gigi = 3 menit, keramas = 5 menit. Jadi, yang lebih lama adalah mandi.
3.
Ukurlah
panjang bolpoin dan buku dengan penggaris. Berapa cm kah panjang kedua benda
tersebut. Dan mana yang lebih panjang?
§ Pembahasan: bolpoin = 13,5 cm dan
buku = 23 cm. Jadi, buku lebih
panjang dari pada bolpoin.
4.
Ani
membeli pita sepanjang 5 m dan Tina membeli pita 3000 mm. Mana yang lebih
panjang? Berapa m selisihnya?
§ Pembahasan: Ani = 5 m. Tina = 3000
mm = 3 m.
Jadi, Pita Ani lebih panjang dari pada pita Tina. Selisihnya 5 –
3 = 2 m.
5.
Ibu
membeli 1 0ns cabe merah dan 500 gram bawang putih. Manakah yang lebih berat
antara cabe dengan bawang putih?
§ Pembahasan: bawang putih lebih berat
dari pada cabe merah. karena I ons = 100 gram. Jadi cabe merah = 100 gram.
6.
Ambilah
kursi plastik dengan kursi kayu. Letakkan kursi plastik di sebelah tangan kiri
dan kursi kayu di sebelah tangan kanan. Mana yang lebih berat?
§ Pembahasan: kursi kayu lebih berat dari pada kursi plastik.
7.
Amati
benda-benda di bawah ini! Ukurlah dan tulis hasilnya pada tabel!
NO
|
Nama Benda
|
Panjang (cm)
|
Panjang (jengkal)
|
|
1
|
Buku
|
......
|
……
|
|
2
|
Bolpoin
|
…..
|
…..
|
§ Pembahasan:
NO
|
Nama Benda
|
Panjang (cm)
|
Panjang (jengkal)
|
1
|
Buku
|
30 cm
|
2 jengkal tangan
|
2
|
Bolpoin
|
15 cm
|
1 jengkal tangan
|
8. Isilah
table berikut ini!
NO
|
Nama Benda
|
Panjang (cm)
|
Panjang (bolpoin)
|
1
|
Laptop
|
……
|
……
|
2
|
Kotak
Pensil
|
……
|
……
|
§ Pembahasan:
NO
|
Nama Benda
|
Panjang (cm)
|
Panjang (bolpoin)
|
1
|
Laptop
|
33
cm
|
3
panjang bolpoin
|
2
|
Kotak
Pensil
|
19
cm
|
2
panjang bolpoin
|
RANGKUMAN
1. Memilih
jenis alat ukur dan fungsinya adalah hal penting dalam pengukuran suatu benda.
2. Alat
ukur waktu berupa jam weker, jam tangan, jam dinding, jam pasir, stopwatch,
kalender, dan lain sebagainya.
3. Alat
ukur panjang berupa roll meter, roll gulung, penggaris, jangka sorong,
micrometer sekrup, dan lain sebagainya.
4. Alat
ukur berat berupa timbangan badan, timbangan bayi, timbangan digital, timbangan
duduk, timbangan pasar, timbangan gantung, neraca satu lengan, neraca dua
lengan, dan lain sebagainya.
5. Alat
ukur baku mempunyai ukuran satuan yang bersifat tetap dan telah disepakati.
Contohnya, penggaris. Sedangkan alat ukur tidak baku hasil pengukuran setiap
orang pasti berbeda dan tidak bersifat tetap. Contohnya, jengkal.
6. Contoh
penerapan alat ukur dalam kehidupan sehari-hari adalah mengukur benda dengan
jengkal (tidak baku) dan menimbang bobot ikan yang akan dibeli/dijual (baku).
DAFTAR
PUSTAKA
Dkk, Setyawati, Maunah. Modul Matematika 3 Lapis PGMI. Surabaya:
Aprinta, 2009.
Dkk, Simanjuntak, Lisnawaty. Metode Mengajar Matematika 2. Jakarta:
PT Rineka Cipta, 1993.
Soenarjo, RJ. Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas 5. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
Dkk, Purnomosidi. Matematika 2 untuk SD dan MI Kelas 2. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
http://Metsadnyana.
Blogspot. Com/ 2014/ 02/ Matematika pengukuran baku dan tidak baku/html. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2014.
http://Rumus Hitung. Com. / 2013/ 06/ 23/
Macam-macam-alat ukur-dan-kegunaannya/html.
Diakses pada tanggal 24 Februari 2015.